Kamis, 08 November 2018

Aku Tidak (Berani) Menghitung

Sudah beberapa hari ini rasanya perasaan amat sangat kosong. Seperti ada sesuatu yang hilang dan entah kemana harus mencari. Semakin dicari dan dirasakan, semakin runyam... dan sakit.
Aku sadar betul, mungkin ini karena rasa rindu terhadap seseorang yang kini telah berada di surga. Aku tidak berani menghitung berapa lama ia telah tiada. bagiku itu sangat sulit.
Sekarang aku sudah memasuki semester 7 di bangku kuliah. Aku rasa, ia akan senang. Sungguh akan ada perasaan yang luar biasa kalau ia masih ada. Seperti minum kopi bersama atau memakan roti bakar yang kita bagi dua.
Aku percaya kalau kehilangan dan kegagalanlah yang membentuk diri kita hari ini. Setiap dari kita menyimpan luka yang diam-diam dikubur dan lama lama melebur.
Sudah lama aku tidak bermimpi tentang dia. Sangat rindu sekali.
Mamah berkata kalau ialah satu satunya yang menangis melihat aku sedih. Aku tahu kalau ia sangat sayang. Semoga semua kebaikannya dibalas oleh Tuhan.




Semoga aku bisa membuat ia bangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana postingan kali ini? Silakan isi dikolom komentar. :))