Kamis, 30 April 2020

Masih Ingat Aku?

Sudah lama rasanya gak berkunjung ke blog ini. Sudah cukup usang.
Waw.

Aku mau mengabari kalau aku baik-baik saja. Bahkan jauh lebih baik.
Semua rasa sedih rasanya jadi biasa saja
Aku sudah tidak pernah lagi mengunjungi sosial media orang-orang yang membuat aku sakit
Aku merasa lebih hidup
Aku merasa punya tujuan yang super jelas:

membahagiakan diriku sendiri

Aku setuju dengan pendapat seorang teman, kalau bisa rasanya ingin memeluk diri sendiri
Sambil berkata kalau
"kamu jangan terlalu keras pada diri sendiri.."


Terima kasih ya,
aku.

Rabu, 21 Agustus 2019

Thrifting, Sebuah Seni Berbelanja di Pasar Cimol

Thrifting atau berburu barang bekas sekarang sedang jadi tren. Rupanya banyak banget online shop yang menjual barang-barang bekas seperti baju, sepatu, dan tas. Gak bisa dipungkiri kalau sekarang online shop 'dadakan' menjamur dimana-mana. Emang sih, baju bekas dengan motif yang gemas-gemas lagi hangat-hangatnya disantap pencinta fashion. Alias sok tau hahahahhaha.
Thrifting bukan hal baru bagi aku. Berburu baju bekas di pasar cimol udah aku lakuin dari zaman kuliah dulu. Aku sama temen yang lain biasanya pergi ke Pasar Cimol Gedebage yang letaknya gak jauh dari kampus.
Thrifting bagiku adalah sebuah kepuasan. Banyak yang gak terduga waktu berburu baju bekas di pasar cimol. Lalu, apasih keistimewaan thrifting? Kok orang-orang mau-maunya sih pakai baju bekas?
So, here I will tell you based on my experience.
Ada beberapa keunggulan thrifting yang bikin aku seneeeeeeng banget dengan kegiatan ini, di antaranya:
1. MURAH
Sebagai mahasiswi kere namun ingin punya banyak baju tapi gak mampu beli (lul), thrifting bisa jadi pilihan yang tepat buatku. Bayangin aja, dengan harga SEPULUH RIBU bisa dapet baju yang lucu. Ah Seneng banget! Biasanya harga baju yang dijual di pasar cimol beragam, dari mulai 10.000-100.000-an (kalau gak salah). Kalau buat baju sih paling mentok di 35.000. Oh iya, biasanya semakin banyak baju yang kita beli di suatu toko, makin besar pula diskonannya. Tapi dengan catatan, harus pinter nawar. Kadang baju yang harga 20.000/potong bisa jadi 50.000/3 potong, lho! Sejauh ini, baju termahal yang aku beli dari hasil thrifting seharga 40.000-an. Itupun celana kulot, deng. Haha. Kalau untuk atasan seharga 35.000.
2. Rare Item
Ini adalah keistimewaan thrifting yang paling aku suka! Bayangin aja, dengan uang 10.000 bisa dapet atasan dengan motif yang lucu dan gak ada yang sama. Mau nangis gak sih? Baju yang ada di Pasar Cimol (katanya) kayak barang reject gitu sih setauku. Tapi hal ini gak mengurangi kelucuan si baju. Biasanya baju yang dijual motifnya kayak vintage-vintage gitu deh.
3. Harta karun
Nah, waktu thrifting tuh kita juga bisa nemu harta karun lho! Yang aku maksud di sini adalah, kadang baju yang dijual tuh baju-baju yang bermerk. Bayangin aja, waktu itu aku pernah beli sweater merk Uniqlo dengan harga 10.000 aja. Tapi sekarang sih para penjual udah tau merk dan naikin harga. Yah bisa dibilang kalau harga baju yang sekarang di pasar cimol gak semurah pas zamanku kuliah dulu.

Itu sih 3 keunggulan yang menurutku bisa bikin aku ketagihan buat thrifting. To be honest, bajuku dari hasil thrifting buanyaaak banget. Seneng banget rasanya dengan uang 100.000-200.000 bisa bawa baju lebih dari 2 kresek. lol
Tapi kita juga harus hati-hati kalau mau thrifting. Selalu teliti dalam memilih baju, soalnya bisa aja bajunya robek. Selain itu, baju hasil thrifting wajib direndam dan dicuci sampai bersih. Jangan langsung dipakai, ya!


Kamis, 08 Agustus 2019

Interview Kerja dan Hal-hal yang Harus Kamu Persiapkan

Jadi job seeker itu hal yang melelahkan. Trust me, secapek-capeknya kuliah, menurutku lebih capek ketika udah lulus sekolah atau kuliah dan harus menghadapi yang namanya fase mencari kerja. Huft!
Oh iya, karena 'susah'nya itu, justru kita perlu mempersiapkan segala halnya dengan maksimal. Gak boleh asal-asalan. Aku lupa kata-katanya dari siapa, saat kita mencari kerja itu ibarat lagi pedekate. Perusahaan berusaha mengenal kita, dan kita pun mesti berusaha mengenal si target alias perusahaan itu.
Well, biasanya dalam proses rekrutmen kerja ada yang namanya tahap interview. Di tahap ini tuh bisa bikin kita deg-degan parah. Soalnya kadang tahap ini ditaruh di step terakhir dalam proses rekrutmen. Pastinya, kita gak boleh menyia-nyiakan kesempatan itu! Terus, apa aja sih yang harus disiapkan?
1. CV
Ini adalah bahan jualan kita kepada recruiter! Jangan sampai gak bawa CV yang di-print ya! Fyi, aku biasanya pakai Canva buat bikin CV. Banyak pilihan tema yang lucu dan tentunya mudah buat diedit! Biasanya yang harus dicantumkan itu kayak nama, alamat, profil singkat, skill, pengalaman, dan pendidikan. Karena CV ini sifatnya menjual, maka yang kita harus mencantumkan informasi selengkap-lengkapnya, tapi dengan catatan 'sesingkat-singkatnya'. Menurutku sih, CV adalah gambaran dari diri seorang job seeker. Jadi, semua yang ada di CV ya itu adalah kamu. Jangan sampai CV kita keliatan lebay atau warna warni dengan warna yang mencolok.
2. Pakaian
Aku pernah salah kostum. Lol. Menurutku, pakaian yang kita kenakan gak mesti hitam putih yang formal banget. Pakaian saat interview itu bergantung ke perusahaan apa sih kita apply kerja? Misal ke creative industri, kita bisa pakai kemeja yang rapi dan celana bahan. Pokoknya yang penting rapi dan sopan. Intinya sih, cari tahu dulu perusahaan apa yang akan jadi tempat kerja kita nantinya. Berusahalah! Wkwkw
3. Latihan ngomong depan kaca
Memang sih, kita nggak tahu pertanyaan apa aja yang bakal diajukan sama recruiter. Tapi biasanya ada pertanyaan-pertanyaan dasar kayak menceritakan diri, termasuk kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Sederhananya, kita bisa latihan bicara depan kaca dan merangkum kata-katanya.
-Coba ceritakan tentang diri kamu:
Pertanyaan ini bisa dijawab dengan nama lengkap, tinggal dimana, anak ke berapa, pokoknya hal hal basic mengenai diri sendiri. Let them know you! Tapi ya nggak terlalu terbuka juga. Kasih tau hal yang memang perlu dikasih tau. Hihi
-Kelebihan dan kekurangan diri
Kalau kelebihan bisa dijawab dengan keahlian yang relate sama job yang kita apply. Misalnya ketika apply sebagai content writer, berarti skill yang mesti kita punya adalah menulis. Buat kekurangan, jangan sebutin kekurangan yang justru membuat nilai kamu jadi minus di depan recruiter. Oh iya, bisa tambahkan solusi dari setiap kelemahan kita.
-Pengalaman
Kadang sebagai fresh graduate merasa bingung saat coba ceritain pengalaman, but it's okay. Kita bisa ceritain pengalaman sederhana dalam hidup kita kok! Misal ikut kegiatan A, terus kontribusi kita apa di sana. Pengalaman-pengalaman berharga lainnya juga bisa kita gunakan sebagai ajang show off di depan recruiter. Misalnya ikut lomba A, atau dapat penghargaan apa, dll, dsb. Kasih tahu sisi terbaik dari diri kita, ya!
4. This is your time, jangan terlambat!
Jangan pernah terlambat! Yes, aku yakin pasti orang-orang gak suka sama yang namanya nunggu. Datanglah 'minimal' tepat waktu. Maksimalnya, ya.. beberapa menit sebelum waktu interview dimulai. Buktikan kalau kamu yang terbaik.
5. Jangan lupakan portfolio!
Jangan cuma bawa CV, bawalah hasil karya kamu! Biarkan mereka tahu apa yang sudah kamu buat atau kamu kerjakan!
Mungkin itu beberapa hal yang mesti kita persiapkan sebelum interview. Lakukan yang terbaik dan jangan lupa berdoa! Hehehe
Aku selalu percaya sama yang namanya waktu yang tepat, tapi jangan lupain yang namanya usaha ekstra! Hehe
Good luck~

Senin, 05 Agustus 2019

Aku pikir jadi dewasa gak semenyebalkan ini. Aku pikir jadi dewasa itu menyenangkan, dimana kita bisa pilih ini itu sesuai kemauan kita, tanpa melibatkan orang lain dalam setiap keputusan. Aku harap semuanya bakal baik-baik aja. Rasanya dulu kemauanku banyak sekali, tapi di detik ini aku cuma ingin tenang. Tidak perlu cemas soal hari esok bakal kayak apa, gak cemas kalau aku harus bayar tagihan uang kos tiap bulan, gak cemas soal kerjaan, atau mencemaskan hal-hal sederhana yang sebelumnya gak pernah aku pikiran.
Biasanya aku mulai hari dengan semangat, sekarang hanya rasa cemas yang menghantui. Aku gak mau kayak gitu.
Aku cuma mau jadi diri ini apa adanya sebagai aku. Aku gak mau jadi orang lain, atau berusaha jadi orang lain agar disukai.
Kadang rasanya pengen kembali ke masa-masa dulu. waktu aku masih bisa minta nenek masakin sayur kacang, waktu bisa nikmatin hidup secara apa adanya, yah.. meskipun apa-apa tinggal minta.


Semoga semuanya membaik ya..

Selasa, 14 Mei 2019

Aku sadar betul kalau dunia ini terus berputar. Ada senang, ada sedih. Ada bertemu, ada berpisah. Menjaga diri agar tetap waras tidaklah mudah. Kadang banyak rintangan yang dihadapi dalam hidup. Saat sedang sejatuh-jatuhnya, sejauh-jauhnya diri ini pergi menuju ketidakberdayaan.
Tapi satu hal, dunia terus berputar. Ada senang, ada sedih. Selelah apapun, inilah pertarungan dalam hidup yang mesti dihadapi:
Terutama pertarungan melawan diri sendiri, pertarungan melawan pikiran yang membuat hidup semakin rumit.
Dunia akan terus seperti ini. Akan terus berlari, meski diri ini meronta untuk berhenti.
Semoga diri ini selalu dikelilingi perasaan untuk tetap tegar: damai, hangat, dan tenang.


Semoga,

Senin, 29 April 2019

Hidup Semakin Rumit

Dulu saat kuliah saya sangat terobsesi untuk dapat lulus tepat waktu dan segera bekerja. Rasanya semuanya akan baik-baik saja karena akan terbebas dari kuliah, rutinitas ke kampus dan membayar ini itu untuk keperluan di universitas. Iya, dulu saya pikir kalau semauanya akan 'selesai' setelah saya menyelesaikan studi.
Tapi nyatanya, semuanya semakin rumit. Kerumitan yang tadinya sebatas malas mengerjakan tugas, sekarang menjalar ke hal lain: susahnya mencari kerja, mencari jati diri, mencari apa yang baik untuk diri sendiri.
I thought life would be better but I was wrong.
Kadang saya nangis di kamar sendiri, bingung apa yang harus saya lakukan. Mencari kerja ke sana ke mari, apply ke perusahaan ini dan itu. Tapi, susah sekali.
Inilah kehidupan yang sesungguhnya: dari kamu, oleh kamu, untuk kamu.
Satu-satunya yang menjadikan kuat adalah diri sendiri.

Jumat, 25 Januari 2019

semenjak kita memutuskan untuk tidak bersama lagi,
aku mulai menghindari tempat yang pernah kita kunjungi
atau
makanan yang pernah kita konsumsi

aku juga
pelan pelan
bangkit lagi.