Rabu, 16 Desember 2015

2015 dan hal-hal yang harus diterimakasihi

Hallo. Saya menulis lagi. Setelah sekian lama saya menutup rapat-rapat pintu menuju blog ini, akhirnya saya buka kembali kuncinya. 2015. Tahun ini "hampir" selesai, manusia datang dan pergi. Ada yang "tetap" ada dan ada yang pergi lalu lupa kembali.
Saya belajar banyak hal di tahun ini. Terutama dari dia. I wish youre happy. Selalu.
2015 mengajarkan saya tentang arti membutuhkan dan dibutuhkan, proses menyeleksi manusia-manusia yang datang ke hidup saya.
Saya bersyukur satu dari sekian dream list saya terkabul di tahun ini. Saya kuliah. Saya bertemu orang-orang baru. Ada si ini, si itu, si blablabla.
Dan yang terpenting dari tahun ini adalah, saya belajar melepas lagi. Harusnya kamu adalah orang pertama yang saya "terimakasihi". Yah... berjalan maju sudah pasti.
2015 adalah tahun favorit. Tahun bahagia dan tahun yang sedih. Inilah alasan kenapa saya takut untuk bahagia. Dikutip dari Charlie Brown, terlalu bahagia lalu ada sesuatu yang buruk menghampiri. Saya ingin biasa saja. Tapi akan kecewa bila mengharapkan hal yang mustahil, bukan?

Selalu ada curhatan bersama secangkir kopi. Setidaknya diam sendiri bersama kopi lebih berharga daripada bercerita dengan manusia yang pura-pura mendengar padahal tidak. Tahun ini saya benar-benar belajar banyak hal.

Rasanya saya belum ikhlas untuk menutup tahun ini. Rasanya saya ingin membeli mesin waktu. Saya ingin mengulang. Mungkin remedial adalah kata yang tepat. Saya perlu belajar lagi, lagi, dan lagi.

Saya harus mengucapkan banyak terima kasih pada :

  • No 1 Party Anthem
 Lagu yang selalu membuat saya merasa "hilang" dari bumi sesaat. Lagu yang lebih membuat kecanduan daripada drugs, mungkin. Lagu yang menemani saya setiap malam. Lagu yang menjadi penghibur saya saat saya sendiri. Harusnya saya dihakimi Allah karena berlebihan. :p

  • Kopi
Kopi adalah teman mama yang berkenalan dengan saya. Terima kasih untuk malam-malam yang pahit kemudian manis. I wish I could give you an award, sweetie.

  • Mama
Yang selalu memerintah saya tentang "apa yang kamu ambil itu yang kamu jalani". Terima kasih untuk omelan yang membuat saya "pergi kuliah".

  • Dia
Jangan jadi Dilan. Dia jahat. Terima kasih untuk menghadiahi saya hari-hari yang cukup indah. May happiness always be with you.

  • Batu api
Terima kasih untuk sore yang dingin. Terima kasih untuk kursi yang bisa saya duduki untuk melihat jalanan.


Terima kasih 2015. Semoga dan selalu semoga.

2 komentar:

Bagaimana postingan kali ini? Silakan isi dikolom komentar. :))