Selasa, 04 Oktober 2016

Kuliah atau Menikah?

Pembaca yang budiman dan budiwati, lha hahahaha. Serius ah. Buat kamu yang kuliah, pernah ga sih kepikiran buat menikah?. Saya ulangi, menikah.Karena terlalu lelah kuliah, ada orang yang bahkan mikir "YA ALLAH GUSTI NU MAHA AGUNG, MAU NIKAH AJA.". Menarik, beneran ga sih kalo menikah itu adalah pilihan terbaik untuk 'lari' dari kuliah? Ya meskipun becanda, tapi mari kita renungkan.

Ada beberapa kemungkinan yang bakal kamu hadapi kalo kamu lebih memilih menikah sebagai cara untuk lari dari kuliah, di antaranya :


Kedudukan seseorang yang berkuliah lebih tinggi daripada mereka yang memilih menikah
Suka ataupun tidak suka ya kamu harus terima kalau orang yang kuliah punya 'kedudukan' lebih tinggi daripada orang yang memutuskan untuk menikah terutama di usia muda. Bayangin deh, saat kamu lagi jalan sama orang yang kuliah terus ada orang yang nyapa kalian kemudian terjadilah percakapan yang kurang lebih seperti ini :

A : Haiii, udah 500 tahun nih ga ketemu. Sekarang dimana?
B : Ehhhh xob, dach lama ugha ea qta gugh ketemu, q kuliah nie di .........
A : Wah keren. Blablablabla blablablabbla

Coba kita bandingkan dengan kamu yang memilih untuk nikah
A : Haiiiiii, masih inget aku?
B : Hah? u cp?
A : Apakah kamu lupa pada kenangan kita pada zaman dahulu kala? Secepat itukah?
*ceritanya ketemu mantan*

Oke skip.

A : Haiiiii, sekarang kuliah atau kerja nih?
B : Huhuhuhuhu meniqa:(
Kemudian kalian berhuhuhuhu bersama

Jadi gini lho, suka ataupun engga ya emang gitu kenyataannya. Orang yang berstatus mahasiswa akan lebih tinggi derajatnya daripada orang yang milih menikah. Karena apa? Ga semua orang bisa kuliah, tapi semua orang bisa menikah (kalo ada yang mau sama kita itu juga). Ga heran kalau kamu ditanya sekarang kegiatannya apa terus kamu jawab kuliah, maka akan ada kesan "wahh" dari orang lain. Jadi saat kamu punya kesempatan buat kuliah, jangan sampe kamu sia-siakan apalagi sampe milih nikah sebagai jalan keluar. Aduh jangan sampe itu mah.

Minder
Bayangin saat ada reuni gitu. Saat reuni berlangsung otomatis kamu bakal ketemu temen-temen yang seangkatan sama kamu. Reuni biasanya dijadikan ajang untuk pamer bagi orang-orang tertentu. Misalnya saat Astuti kuliah, Omidah kerja, sementara kamu nikah, pasti ada perasaan sedikit minder dalam diri kamu. Saat orang lain sukses dengan kerjaan atau punya prestasi baik di bidang akademik, lalu apa yang bakal kamu banggakan? Berhasil membuat anak  membangun keluarga yang harmonis? Hehe. So, think twice before you marry someone cause it would be the biggest choice that you have to think twice.

Mama bahagia gugh ea?
Setiap orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya. Sebagai anak yang baik maka kita harus memilih sesuatu yang jauh lebih baik untuk orang tua kita. Saya kira tak ada orang tua yang tidak bahagia melihat anaknya berkuliah lalu lulus dan mendapatkan pekerjaan yang layak. Ya, ga bisa dipungkiri kalau kuliah adalah salah satu cara untuk menggapai cita-cita dan membahagiakan orang tua.

Ih tapi mamaque tidak mengijinkanku berkuliah karena tidak ada biaya.

Alah, usaha kamu sampe situ aja?

Seperti pepatah yang ada dibuku sidu, dimana ada kemauan di situ ada jalan. Kalau kamu emang niat kuliah, banyak banget beasiswa yang bisa membantu kamu. Asalkan kamu usaha semaksimal mungkin, pasti ada jalan.

Saya pikir membahagiakan orang tua dengan menikah muda bukanlah pilihan yang baik. Mengisi otak dengan ilmu dan mendapat pekerjaan yang layak adalah pilihan yang baik. Jangan sampai kita hidup susah atau bahkan menyusahkan orang tua dan masih menjadi tanggungan bagi mereka.

Jodoh yang tepat di waktu yang tepat
Masa muda adalah waktu yang harusnya kita habiskan untuk menambah ilmu dan pengalaman, bukan untuk mengasuh anak dan mengabdi pada suami. Kita harus memantaskan diri sebagai pribadi yang baik, setelah usia kita matang maka itulah saatnya untuk mencari pasangan. Saat semuanya sudah benar-benar siap, lahir maupun batin, maka itulah saatnya kita sesegera mungkin menemukan soulmate. Hahahaha. Intinya, kuliah aja dulu yang bener, menikahlah setelah kamu 'siap'.

Mental anak kecil tapi...
Saya rasa jiwa kekanak-kanakan kita belum hilang di usia sekitar 20-23an, terus..... kamu mau nikah saat kamu aja masih kayak anak-anak? Aduh, jangan dulu deh. Untuk perempuan, pasti kamu masih pengen dimanjain ibu atau bapak kamu. Laki-laki, pasti ingin kebebasan. Lalu kalau nikah? Otomatis kebebasan berkurang, ga bisa manja juga. Jadi mending apa? Menuntut ilmu dulu. Iya kan?

Kuliah bukan hal yang mudah, tugas menumpuk menjadi hal yang biasa. Tapi, menikah lebih sulit. Apalagi, menikah cukup sekali seumur hidup. Kamu ga mau dong gagal dalam pernikahan hanya karena kamu belum siap tapi sudah memaksakan diri untuk menikah? Mumpung masih muda, carilah ilmu sampe ke India hehehe siapa tau di sana ketemu pemain Uttaran.

So, be smart guys. Live your life.

Beli gebetan ke Bekasi
Cukup sekian dan terima kasi

Salam super

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana postingan kali ini? Silakan isi dikolom komentar. :))